Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo menolak rencana pemekaran wilayah di Jawa Tengah. Alasannya, pemekaran wilayah membutuhkan dana yang besar untuk membangun infrastruktur. Tanpa dukungan dana yang besar, pemekaran wilayah justru akan menimbulkan dampak negatif daripada positifnya.
“Saya tidak setuju pemekaran wilayah. Ini demi kesejahteraan masyarakat,” kata Bibit di Semarang, Kamis (21/1). Bibit khawatir dana bantuan dari pemerintah provinsi justru akan habis hanya untuk persiapan daerah pemekaran dan mengganggu program kesejahteraan masyarakat. “Lebih baik Jawa Tengah seperti saat ini,” tandasnya.
Menanggapi usulan pemekaran wilayah Cilacap bagian barat, Bibit menilai sumber daya yang ada di Cilacap belum memungkinkan untuk dilakukan pemekaran. “Cilacap itu punya apa?” ujarnya.
Sejak 2007, sebagian warga Cilacap bagian barat yang tergabung dalam Paguyuban Warga Cilacap Barat telah mengajukan usulan kepada DPRD Cilacap untuk dilakukan pemekaran wilayah. Setelah melalui pembahasan, akhirnya DPRD setempat menyetujui usulan tersebut untuk selanjutnya keputusannya diserahkan kepada Provinsi Jawa Tengah dan Departemen Dalam Negeri.
Di antara alasan pemekaran Cilacap adalah Cilacap merupakan kabupaten dengan wilayah terluas di Jawa Tengah yang berbatasan dengan Jawa Barat, terdiri dari 24 kecamatan dan 284 desa. Luasnya wilayah menyebabkan pelayanan pemerintahan kurang efektif.
Wilayah Cilacap Barat yang diusulkan menjadi Kabupaten Cilacap Barat terdiri dari 10 kecamatan, yakni Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang, Cimanggu, Karangpucung, Gandrungmangu, Sidareja, Cipari, Kedungreja dan Patimuan.
SOHIRIN
Sumber:
http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2010/01/21/brk,20100121-220579,id.html
17 Juni 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar