Kamis, 17 Juni 2010

Disiapkan Rp 1,5 T untuk Perikanan Budidaya

Sektor perikanan budidaya dinilai lebih mudah dikembangkan daripada sektor perikanan tangkap. Karena produksi terendah sektor perikanan budidaya sebesar 5%, sedang perikanan tangkap hanya bisa didongkrak 0,5% per tahun. Kini pemerintah menyiapkan dana Rp 1,5 triliun untuk pengembangan sektor budidaya secara nasional hingga tahun 2011.

“Untuk produksi perikanan budi daya di Kabupaten Cilacap per tahunnya mencapai 3.597 ton lebih per tahun,” ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Cilacap Moh Harnanto, Selasa (8/6). Produksi itu terdiri udang vaname sebesar 380 ton, bandeng 331 ton, lele 840 ton, nila 456 ton, kerapu 3,46 ton, gurami 1.005 ton, mas 229 ton dan tawes, nilam, tambakan serta mujaer sebesar 353 ton.

Untuk pengembangan tiga tahun kedepan perikanan budidaya itu produksinya diperkirakan naik mencapai 30%. Hal itu meningat potensi untuk pengembangannya masih sangat terbuka. “Cilacap sendiri telah memiliki sentra-sentra pengembangan perikanan budidaya,” lanjut Harnanto. Di antaranya, wilayah Kecamatan Sampang dan Maos merupakan sentra ikan gurami dan lele, Dayeuhluhur dan Wanareja sentra ikan mas, nila dan tawes, serta Cilacap Tengah ikan bandeng, udang dan nila.

Diakui, banyak kendala yang dihadapi sektor perikanan budidaya. Di antaranya sebut Harnanto, harga pakan atau pelet ikan yang tinggi, dan kurangnya persediaan induk berkualitas unggul atau bersertifikat. Kemudian juga lemahnya akses permodalan dan kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas dan kuantitasnya.

“Untuk itu, ke depan kami akan mengembangkan balai benih ikan, seleksi induk lokal dan mendatangkan benih dari daerah tetangga. Dan menyalurkan subsidi harga benih ikan untuk kelompok budidaya ikan dan masyarakat serta pembentukan unit perbenihan rakyat dan memfasilitasi perolehan modal usaha bagi usaha kecil menengah (UKM),” katanya.

Disamping itu, masih rendahnya konsumsi ikan per kapita di Kabupaten Cilacap merupakan PR ke depan. Mengingat konsumsi ikan per kapita di Cilacap hanya 12 kg per tahun. Dibanding dengan secara nasional masih terpaut jauh karena secara nasional konsumsi ikan per kapitanya mencapai 28 kg per tahun. “Jika dibandingkan dengan negara tetangga terdekat masih jauh pula, karena Malaysia sudah mencapai 45 kg dan Singapura 70 kg per kapita,” tambahnya.

Sumber :
Kedaulatan Rakyat, dalam :
http://www.purwokertonews.com/disiapkan-rp-15-untuk-perikanan-budidaya.html
17 Juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar